Wisata Konvensi Gairahkan Bisnis Properti di Sumatera Barat

5

Di tengah semakin moncernya industri pariwisata di Indonesia, Sumatera Barat terus bergerak maju dengan kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 5,98% sepanjang bulan November 2014. Bahkan saat ini, Sumatera Barat masuk dalam 10 besar lokasi tujuan utama industri wisata konvensi atau industri pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) dengan pertumbuhan sebesar 20% di Indonesia.

Tumbuhnya industri baru dalam bentuk wisata konvensi tersebut secara tidak langsung akan menimbulkan arus urbanisasi yang dipicu semakin tingginya angka penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor industri pariwisata. Pertambahan jumlah penduduk akan berakibat semakin tingginya permintaan pasar akan rumah hunian, terutama rumah bersubsidi. Kenyataan ini sejalan dengan kebijakan DPD Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Barat yang menargetkan membangun 5.000 unit rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah.

Selain tingginya angka penyerapan tenaga kerja, wisata konvensi juga memberikan peluang pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan terhadap bisnis properti dalam bentuk hotel dan gedung konvensi. Prospek ini telah dilirik dengan tajam oleh beberapa investor bertaraf nasional dan internasional, salah satunya adalah Riyadh Group yang akan menggarap proyek properti terpadu Anai Golf dan Mountain Resort yang berlokasi di Lembah Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat seluas 400 hektar dengan sistem pembangunan berkelanjutan.

Dalam proyek terpadu ini akan menghadirkan 25 ribu unit kondominium hotel (kondotel), apartemen, rumah tapak, perkantoran, tempat wisata, dan resort. Selain itu, akan dibangun juga pusat kebudayaan, pabrik pusat pembuatan rendang terbesar, dan fasilitas komersial lainnya akan mencirikan adat dan budaya Sumatera Barat. Tak bisa dipungkiri bahwa nama rendang, kuliner khas Sumatera Barat telah mendunia seiring terpilihnya rendang sebagai peringkat pertama makanan terlezat di dunia.

Selain itu, dalam proyek ini juga akan dilengkapi hotel berkapasitas 1000 kamar serta convention hall yang mampu menampung 5.000 orang, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan wisata konvensi di Sumatera Barat di masa mendatang.

Sumatera Barat di nilai layak menjadi salah satu destinasi wisata konvensi di masa depan dengan sumber daya yang dimiliki berupa karakteristik arsitektur yang unik, pemandangan alam yang indah, seni serta budaya yang berkualitas tinggi dan tetap terjaga kelestariannya hingga sekarang, dan juga kuliner yang telah dikenal hingga ke mancanegara serta terkenal akan ragam bumbunya yang unik.

Pengembangan potensi pariwisata ini diharapkan mampu meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat di masa mendatang. Semakin membaiknya tingkat pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama rumah hunian, karena saat ini rumah telah menjadi kebutuhan pokok setelah sandang dan pangan.

Selain itu, meningkatnya perekonomian daerah sebagai salah satu dampak pengembangan wisata konvensi di Sumatera Barat, akan berakibat pada perputaran uang dalam masyarakat yang semakin tinggi dan meningkatnya daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya diantaranya dengan membeli atau menginvestasikan uangnya dalam bentuk properti. Kemampuan masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk properti, terutama rumah hunian akan mengairahkan bisnis properti di Sumatera Barat.

Untuk dukungan infrastruktur, Pemerintah Kota Padang tengah menyiapkan master plan transportasi laut untuk mendukung moda transportasi terintegrasi di kawasan kota tersebut dan akan diperluas ke kota-kota lain disekitarnya. Dalam jangka panjang, beberapa daerah Sumatera Barat akan memiliki sistem transportasi terintegrasi berupa transportasi laut, kereta api, transportasi darat, dan bandara yang terintegrasi dalam satu sistem yang terencana.

Dukungan infrasruktur ini, terutama transportasi yang terintegrasi akan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara. Peningkatan jumlah wisatawan ini tentu akan mengairahkan bisnis properti di Sumatera Barat berupa peningkatan jumlah hunian hotel, terutama di daerah yang menjadi tujuan wisata.

Facebook Comments
317 queries in 1.234 seconds.