Sejuta Rumah Bersubsidi Peringati Hari Perumahan Nasional 2015

Sejuta Rumah Bersubsidi Peringati Hari Perumahan Nasional 2015

Hari Perumahan Nasional – Tahukah Anda bahwa saban tanggal 25 Agustus dirayakan sebagai Hari Perumahan Nasional (Hapernas)? Meski tak sepopuler hari besar nasional lainnya, tanggal tersebut merupakan salah satu momen penting dalam rangkaian perencanaan pembangunan di Indonesia. Tanggal itu menjadi alarm pengingat soal tantangan pembangunan rumah nasional yang telah dicanangkan lima tahun pasca kemerdekaan.

Penggagas cita-cita mulia ini adalah wakil presiden Mohammad Hatta. Kala itu ia menyampaikan harapan membangun rumah layak lewat Konggres Perumahan Rakyat Sehat, tanggal 25 hingga 30 Agustus 1950 di Bandung. Hasil dari konggres tersebut ialah didirikannya perusahaan pembangunan untuk perumahan di daerah, pembentukan badan lembaga khusus menangani perumahan dan penentuan syarat minimal pembangunan perumahan rakyat.

Setelah berlalu puluhan tahun, pemerintah akhirnya mendeklarasikan tanggal 25 Agustus sebagai peringatan Hapernas. Keputusan tersebut ditetapkan secara resmi pada 10 Juli 2008 silam. Dari jejak sejarah tersebut diketahui bahwa sejak lama bangsa ini menaruh perhatian besar pada rumah rakyat.

Rumah dianggap sebagai kebutuhan primer dan indikasi kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi jumlah penduduk maka semakin besar kebutuhan untuk membangun perumahan. Tiap tahun permintaan rumah terus meningkat, namun sayangnya tak sebanding dengan pasokan yang tersedia. Alhasil, harga jual rumah melambung tinggi dan membuka usaha rumah jadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan.

Peringatan Hapernas dari Tahun ke Tahun

Untuk merayakan Hapernas ini Pemerintah RI biasanya menyelenggarakan sebuah acara khusus yakni Adiupaya Puritama. Acara tersebut merupakan bentuk reward pada sejumlah pihak yang turut andil memberikan sumbangsih menggalakkan program perumahan dan pemukiman layak nan sehat. Diantaranya ada pemimpin daerah, kota, pengelola rumah, developer hingga para perbankan.

Selain penghargaan pemerintah juga kerap memompa kembali semangat pembangunan perumahan lewat sebuah tema. Nantinya tema itu akan dijadikan target setahun kedepan terkait penyediaan perumahan untuk rakyat. Tema yang dicanangkan pertama kali secara resmi ialah ‘wujudkan rumah sejahtera melalui sinergits pusat dan daerah’ di tahun 2010.

Sementara tahun lalu, Hapernas bertema ‘membangun rumah, membangun bangsa’. Bandung sukses jadi jawara di kategori kota metropolitan dalam membangun perumahan dan pemukiman di daerahnya. Khususnya penyediaan tempat tinggal bagi rakyat menengah ke bawah.

Untuk tahun ini ‘sejuta rumah untuk rakyat’ jadi tema Hapernas dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pemerintah bakal memberikan subsidi untuk mewujudkan cita-cita tersebut bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) optimis program rumah bersubsidi akan sukses dalam satu tahun. Hal ini karena lima puluh persen program tersebut sudah berjalan dengan baik dan lancar.

Sayangnya belum ada perincian detail, perumahan di lokasi mana saja yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Masyarakat yang berhak memiliki rumah bersubsidi memiliki syarat berpenghasilan kurang dari Rp 4 juta per bulan (untuk rumah tapak) dan tidak lebih dari Rp 7 juta (rumah susun). Rumah bersubsidi yang ada di nusantara dipatok dengan harga kisaran Rp 115 juta hingga Rp 165 juta untuk satu unit-nya.

Dedikasi pemerintah, developer dan pihak-pihak terkait membangun perumahan layak bagi rakyat tahun ini patut mendapatkan apresiasi. Sinergi positif mereka merupakan kekuatan terbesar mewujudkan visi pembangunan perumahan nasional. Tentunya sangat diharapkan langkah tersebut diimbangi dengan kemudahan mengurus perizinan membangun, mengembangkan dan memiliki rumah. Semoga program sejuta perumahan bersubsidi bisa jadi solusi terbaik memberikan perumahan layak nan sehat untuk masyarakat Indonesia. Selamat Hari Perumahan Nasional!

Facebook Comments
313 queries in 1.117 seconds.