Bersiaplah! Sertifikasi Material Bangunan Hijau Berlaku Mulai November 2015

material bangunan

Label hijau material bangunan – Belum lama ini sebuah organisasi nirlaba Green Product Council Indonesia (GPCI) mengumumkan akan segera memberlakukan label hijau material bangunan. Label tersebut merupakan sebuah bentuk sertifikasi pada sejumlah produk atau material bangunan yang beredar di Indonesia.

Sertifikasi ini nantinya akan jadi acuan untuk para produsen, pengembang, arsitek, desainer dan biro konsultan dalam memilih material yang aman, sehat dan ramah lingkungan. Dengan adanya label hijau diharapkan Indonesia mampu menyusul negara lain yang sudah terlebih dahulu menggalakkan program bangunan hijau.

Menurut pihak GPCI, sejak beberapa tahun lalu produsen material di Indonesia sebenarnya sudah memproduksi bahan bangunan hijau. Namun belum ada tolak ukur dan pengetahuan memadai tentang kriteria material ramah lingkungan. Itulah mengapa sertifikasi label hijau sangat diperlukan.

“Pasar sudah menuntut adanya produk ramah lingkungan,” kata Naning Adiningsih Adiwoso, Ketua GPCI. “Sejak 3 sampai 4 tahun terakhir ini sudah banyak negara memakai produk hijau dan kita juga harus bergerak.”

Manfaat Adanya Sertifikasi Label Hijau Material Bangunan

Pihak GPCI mengumumkan bahwa label hijau pada material bangunan akan mulai diberlakukan pada November mendatang. Sejumlah produk yang akan disertifikasi diantaranya material bangunan yang terdiri dari semen, tile, keramik, batu, adhesive dan sebagainya. Furniture interior dan eksterior seperti karpet, insulator, tekstil, board, lampu, perabotan, bahan pembersih dan lain-lain.

Hal-hal yang dinilai untuk mendapatkan sertifikasi antara lain melihat proses instalasi, pengelolaan limbah, pemeliharaan produk dan kualitasnya, ada tidaknya zat kimia berbahaya, keamanan pemakaian hingga keawetannnya. Selain memudahkan pelaku industri, adanya sertifikasi juga sangat membantu masyarakat dalam memilih produk ramah lingkungan.

Di masa mendatang masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya lingkungan sehat. Mereka akan mulai mencari bangunan hijau baik itu perumahan, kantor, hotel, bandara dan sebagainya. Nantinya produk yang bersertfikasi akan memiliki nilai tinggi dan semakin banyak diminati.

Saat ini pihak GPCI sedang mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk menentukan kriteria produk material ramah lingkungan. “Sertifikasi bertahun per 5 tahun. Setiap penilaian akan ada tingkatan mulai dari bronze, silver dan gold,” tambah Naning.

Kendati demikian, GPCI mengaku bukan hal mudah menciptakan produk ramah lingkungan. Terlebih membuat kriteria yang bisa diterapkan secara merata di Tanah Air. Untuk itu mereka membuka forum agar bisa mengetahui sejauh mana pelaku industri mampu membuat produk berlabel hijau.

Konsep Bangunan Hijau di Indonesia

Sejak maraknya isu global warming, sejumlah negara terus berupaya memperbaiki lingkungan. Satu diantaranya dengan menerapkan konsep bangunan hijau. Sejumlah program dan kebijakan digalakkan guna mewujudkan bangunan masa depan yang ramah lingkungan.

Seperti negara Singapura yang sudah bergerak sejak 2005 dan merencanakan akan mengurangi emisi karbon sebesar 36 persen di 2030. Komitmen mereka terlihat dari konstruksi dan infrastruktur pembangunan yang berlabel hijau. Pelaku industri, pemerintah dan masyarakatnya saling bersinergi melancarkan konsep bangunan hijau.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Di Tanah Air konsep bangunan hijau sebenarnya sudah diberlakukan sejak lama oleh pemerintah. Namun pelaksanannya belum serentak dan merata. atau hanya berlaku di sebagian wilayah saja. Ini terlihat dari masih banyaknya gedung atau bangunan yang belum memenuhi syarat ramah lingkungan. Meski demikian regulasi tetap didengungkan hingga sekarang.

Kini pihak-pihak terkait sudah mulai bergerak terstruktur untuk mendukung berdirinya hunian maupun bangunan hijau. Mereka sedang melakukan penataan dan mulai beraksi untuk segera merealisasikan secara menyeluruh konsep banguan hijau. Satu diantaranya ialah sertifikasi label hijau material bangunan yang akan berlaku mulai November. Jadi bersiaplah!

Facebook Comments
317 queries in 1.590 seconds.