Material Pengganti Kayu Ini Cocok Untuk Desain Rumah Bergaya Modern

Sejak zaman dahulu, kayu merupakan material utama yang digunakan masyarakat untuk membangun rumah karena saat itu stok kayu masih sangat banyak. Namun berbeda dengan kondisi sekarang di mana keberadaan kayu semakin langka bahkan berkurang dari waktu ke waktu, padahal kayu merupakan elemen penting untuk menunjang keseimbangan alam dan lingkungan, bencana banjir bandang yang akhir-akhir ini kerap melanda beberapa daerah di Indonesia salah satunya di sebabkan semakin berkurangnya jumlah pohon akibat penebangan, baik legal maupun ilegal. Hutan dengan ratusan pohon yang tumbuh didalamnya tidak hanya berfungsi untuk menahan laju air hujan namun juga sebagai tempat penyuplai oksigen yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Untuk alasan itulah, sudah saatnya manusia mengurangi ketergantungan terhadap kayu sebagai salah satu bahan utama untuk membangun rumah.

Material pengganti kayu

Desain rumah semakin cantik dengan beragam material pengganti kayu via Pixabay.com

Namun tetap saja, unsur alami yang di usung kayu ini menjadi primadona di kalangan masyarakat, karena unsur kayu melambangkan kehangatan dan kenyamanan sehingga tidak heran meskipun sedikit berkurang dalam penggunaannya, unsur kayu tetap terlihat di beberapa sudut rumah, terutama sebagai material utama pintu serta kusen. Sesungguhnya ada beberapa material yang sudah di rancang sedemikian rupa sebagai pengganti kayu dengan harga yang terbilang cukup ekonomis dibandingkan jika menggunakan material kayu, baik dari segi harga barang maupun perawatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa material kayu terutama dari segi perawatannya terbilang cukup mahal, di tambah lagi iklim atau cuaca di Indonesia yang memiliki kadar kelembaban cukup tinggi sehingga jika tidak di rawat dengan benar material kayu akan cepat rusak.

Memang dari segi tekstur dan keindahannya, material jenis kayu ini tetap tidak tertandingi, apalagi untuk seseorang yang menyukai desain bernuansa alami untuk huniannya, namun seiring perkembangan zaman terutama di daerah perkotaan yang segala sesuatunya bersifat praktis dan simpel, secara perlahan posisi kayu semakin tergeser sebagai material utama membangun rumah. Bahkan, beberapa desain hunian bergaya modern mulai menggunakan material pengganti kayu sebagai bahan dasar untuk membangun hunian. Meskipun meniadakan unsur kayu dalam bahan baku pembuatan rumah, corak dan motif kayu tetap terlihat di beberapa bagian rumah dengan menggunakan material pengganti kayu. Berikut beberapa material pengganti kayu yang bisa dijadikan referensi untuk mendesain rumah bergaya modern.

Keramik

Saat ini teknologi semakin berkembang sehingga sudah banyak keramik yang di rancang dan di produksi sedemikian rupa sehingga tampilannya sangat mirip dengan kayu, tidak hanya secara visual namun juga teksturnya nyaris mirip dengan material kayu. Adapun cara pemasangannya terbilang cukup mudah, hanya menggunakan adonan semen instan, serta desain yang minim lekukan membuat jarak nat terbilang lebih sempit sehingga tampilan alami kayu terlihat cukup menonjol. Dari segi perawatan terbilang cukup mudah, namun pastikan jenis keramik ini di pasang pada tempat yang tepat karena teksturnya yang licin dan sangat tidak cocok jika di pasang di area outdoor, seperti di teras.

High Pressure Laminate (HPL)

Umumnya material berupa lembar laminasi ini digunakan untuk melapisi mebel atau furniture, terutama di area dapur. Material jenis ini tidak hanya mirip dari warna dan motifnya saja melainkan juga dari segi teksturnya sehingga cocok untuk dijadikan material pengganti kayu jika menginginkan hunian yang bernuansa kayu. Untuk pemasangannya relatif lebih mudah, dengan merekatkan lembaran-lembaran HPL ke permukaan material yang ingin di lapisi menggunakan lem khusus. Untuk material jenis ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan material kayu, yaitu kekedapannya terhadap air. Meskipun demikian pastikan permukaannya selalu kering karena kontak dengan air dalam waktu yang lama dan sering juga bisa menimbulkan kerusakan, terutama pada bagian yang direkatkan.

Unplasticised Polivinyl Chloride (UPVC)

UPVC merupakan sejenis thermoplastic yang berasal dari unsur garam dan minyak bumi, yang kemudian dikembangkan dengan penambahan beberapa unsur lainnya sehingga tercipta material baru sebagai pengganti kayu, alumunium, atau besi, terutama untuk kusen dan jendela. Material pengganti kayu ini selain bermutu dan memiliki kualitas atau kekuatan yang nyaris setara dengan kayu, juga lebih ramah lingkungan, tidak heran jika banyak negara maju yang menggunakan material ini sebagai pengganti kayu. Memang dari segi harga, jika dibandingkan dengan material kayu, material ini jauh lebih mahal namun jika berbicara investasi jangka panjang maka pemilihan materila pengganti kayu ini adalah keputusan yang tepat dengan berbagai keunggulan yang ditawarkannya. Adapun keunggulan tersebut antara lain tahan terhadap perubahan cuaca, anti karat, tidak mudah terbakar, hemat energi, serta lebih mudah dari segi perawatannya.

Vinyl

Umumnya material ini digunakan untuk melapisi lantai agar tetap terlihat nuansa kayu dalam desain rumah tersebut. Namun jika dibandingkan kayu, material ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya anti kuman dan anti gores. Selain itu, material pengganti kayu ini juga memiliki kemampuan untuk meredam panas dan suara serta lebih tahan lama, sehingga cukup menguntungkan untuk investasi jangka panjang. Tersedia banyak corak dan motif serta warna yang bisa di pilih sesuai dengan keinginan konsumen, namun yang pasti desain vinyl yang menyerupai kayu memiliki tingkat kemiripan yang sangat tinggi sehingga jika terlihat dari jauh akan sulit dibedakan. Lantai dengan material ini juga memiliki ketahanan terhadap kotoran dan air. Perawatan lantai bermaterial vinyl ini relatif sangat mudah, di mana hanya dengan menyapu atau sesekali mengepel lantai sudah terlihat bersih. Meskipun demikian, tetap saja berhati-hati karena sekali rusak maka material ini harus di ganti secara keseluruhan, dan ada beberapa unsur bahan baku vinyl ini cukup berbahay untuk orang-orang tertentu yang sensitif.

Kayu Komposit atau Wood Plastic Composite (WPC)

Jenis material ini memiliki fungsi yang hampir serupa dengan kayu, yaitu untuk lantai, dinding, pagar, dan plafon. Kayu komposit itu sendiri terdiri dari berbagai campuran material dengan komposisi lengkap sebagai berikut, 65% tepung kayu, 25% plastik, dan 10% zat aditif. Sedangkan jenis kayu yang digunakan untuk bahan baku tepung kayu adalah kayu meranti atau kayu nangka yang dihancurkan dengan mesin hingga menjadi bubuk tepung. Campuran bahan baku atau adonan ini kemudian di cetak menjadi kayu komposit atau Wood Plastic Composite (WPC), yang hadir baik dalam bentuk lembaran papan maupun balok. Material kayu tiruan ini memiliki ketahanan yang cukup tangguh terhadap perubahan cuaca dan rayap, yang merupakan musuh utama material kayu. Ketahanan inilah yang membuatnya bisa di pasang baik sebagai interior maupun eksterior rumah. Untuk perawatannya relatif mudah karena hanya cukup membersihkan bagian-bagian yang nampak kotor, atau melakukan pengecatan ulang terhadap bagian-bagian yang nampak kusam.

(Dirangkum dari berbagai sumber)

Facebook Comments
307 queries in 0.488 seconds.