Mengenal Konsep Rumah Apung, Solusi Masalah Permukiman di Indonesia

Sejak dahulu manusia hidup selalu menyesuaikan diri dengan kondisi alam di sekitarnya, tidak heran jika banyak bangunan tradisional yang di bangun sejak berabad-abad silam masih kokoh berdiri hingga saat ini. Tidak heran jika Indonesia memiliki begitu banyak referensi rumah adat yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lain, salah satu faktor yang membedakannya adalah kondisi iklim atau alam di mana rumah tersebut berasal. Fungsi rumah sebagai tempat yang nyaman untuk berlindung dari bahaya di sekitar membuat nenek moyang bangsa Indonesia sangat teliti dalam hal detail bangunan untuk membangun rumah bahkan tidak hanya itu, rumah yang di bangun pada zaman itu disesuaikan dengan kondisi alam di mana masyarakat bermukim, tidak heran jika konsep rumah tradisional masing-masing daerah di Indonesia berbeda, tidak hanya desainnya namun juga bentuk rumah tersebut.

Konsep rumah apung

Konsep rumah apung bergaya modern via www.mysanantonio.com

Salah satu desain rumah tradisional yang mungkin hingga saat ini masih bisa di jumpai di beberapa daerah di Indonesia, adalah rumah terapung atau dalam bahasa modern kerap di sebut rumah apung. Konsep rumah apung yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di berbagai negara di dunia sebagai salah satu solusi mengatasi perubahan iklim global sesungguhnya bukanlah hal baru di Indonesia. Bahkan beberapa daerah di Indonesia sudah beratus-ratus tahun menggunakan rumah apung sebagai tempat tinggalnya, terutama untuk masyarakat yang tinggal di pesisir. Kondisi geografis Indonesia di mana 2/3 adalah lautan tentu saja sangat cocok dengan konsep rumah apung ini, bahkan tidak hanya itu bencana banjir yang kerap melanda beberapa daerah di Indonesia juga sangat cocok jika menggunakan konsep rumah apung.

Namun tentu saja membangun rumah apung tidaklah sama dengan membangun rumah biasa yang berpondasikan tanah. Tidak hanya dari segi konsep desain dari rumah tersebut, material untuk membuat rumah apung pun tentu memiliki beberapa perbedaan. Tidak seperti negara lain di dunia, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum mengetahui seperti apa konsep rumah apung ini. Padahal beberapa negara di dunia, terutama Belanda sedang gencar-gencarnya mengembangkan konsep rumah apung ini sebagai salah satu cara untuk bertahan terhadap perubahan iklim dan cuaca yang terus mengalami perubahan. Sudah saatnya Indonesia mengembangkan alternatif atau solusi konsep rumah apung untuk beberapa daerah di Indonesia khususnya di wilayah pesisir. Seperti apa konsep rumah apung ini, berikut beberapa informasinya.

Ada beberapa jenis material yang bisa digunakan untuk pondasi rumah apung

Banyak masyarakat yang belum mengenal apalagi mengetahui seperti apa konsep rumah apung, padahal saat ini desain rumah apung sudah berkembang pesat bahkan banyak desain rumah apung yang menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan menggunakan teknologi kekinian untuk membangun rumah tersebut. Berbeda dengan rumah yang di bangun di daratan, ada beberapa jenis material yang bisa digunakan untuk pondasi rumah apung, yaitu plat beton berongga yang kedap air, bambu, pipa PVC, drum plastik, tabung/balok plat baja, dan beberapa jenis material lainnya. Untuk jenis material yang bisa digunakan sebagai pondasi rumah apung ada beberapa persyaratan, antara lain tahan terhadap air asin, tidak karat, awet, tidak mudah rusak, mudah di dapat, dan gaya apungnya sanggup menahan beban bangunan serta beragam aktivitas di dalam bangunan tersebut. Beragamnya jenis material untuk pondasi rumah apung tentu saja harus dipertimbangan secara matang sebelum memilih dan sesuaikan pondasi tersebut dengan kondisi lingkungan di sekitar. Selain itu, pastikan pondasi tersebut memiliki ketahanan yang cukup mumpuni dalam jangka waktu lama serta terhadap perubahan lingkungan.

Tentukan desain dan bahan bangunan untuk membangun rumah apung

Konsep rumah apung yang tidak biasa tentu saja membutuhkan pertimbangan yang matang sebelum memilih desain dan jenis bahan bangunan yang digunakan. Beruntung saat ini sudah banyak contoh desain rumah apung yang bergaya modern dan minimalis sehingga meskipun tidak di bangun di atas daratan, konsep rumah apung tetap mengikuti tren desain rumah saat ini. Desain rumah apung bergaya modern minimalis umumnya banyak menggunakan material kaca dengan jumlah jendela berukuran besar cukup banyak. Hal ini dimaksudkan agar ruangan lantai bawah juga mendapat asupan sinar matahari yang cukup. Meskipun terlihat hanya satu lantai, biasanya di bawah rumah tersebut terdapat satu lantai lagi yang diperuntukkan untuk kamar dan ruangan istirahat lainnya. Desain semacam ini sudah dikembangkan di berbagai negara untuk membuat rumah apung yang terlihat modern namun tetap sesuai fungsinya. Tentu saja desain semacam ini sudah diperhitungkan secara seksama dari segi keamanannya karena kondisi rumah yang dibangun terapung tentu saja harus di bekali fitur keamanan yang lebih dari rumah biasa, baik dari segi desainnya maupun jenis material yang dipilih sebagai bahan bangunan.  Kondisi lingkungan di sekitar rumah apung tersebut juga harus dipertimbangkan secara matang sehingga tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Dalam pemilihan bahan bangunan pun tidak boleh sembarangan, agar tahan lama pilihlah yang berkualitas dan memang di desain khusus untuk konsep rumah apung.

Perhatikan bobot bangunan yang di bangun di atas pondasi rumah apung

Konsep rumah apung tentu berbeda dengan rumah biasa yang di bangun di daratan, perbedaan tersebut mulai dari jenis material untuk pondasi, bahan bangunan, bahkan konsep desain bangunannya, tapi ternyata tidak hanya itu karena untuk membangun rumah apung ada faktor penting lainnya yang harus dipertimbangkan, yaitu bobot bangunan atau rumah apung itu sendiri. Seperti halnya bangunan lainnya, tahap pertama membangun rumah tentulah membangun pondasi terlebih dahulu, namun khusus untuk rumah apung bangunan yang di buat di atas pondasi tersebut perlu memperhatikan keseimbangan serta ketahanan bangunan terhadap pergerakan dan juga bobot bangunan sehingga bobor rumah tidak akan melebihi pondasi. Memang tidak mudah membangun rumah apung, karena dalam pembangunan rumah jenis ini dibutuhkan ilmu-ilmu khusus, seperti hidrologi, konstruksi kayu, analisa pergerakan air dan angin, serta ilmu-ilmu lainnya agar konsep rumah apung ini memiliki fitur keamanan yang akan menjamin kenyamanan orang yang tinggal di rumah tersebut. Namun sebagai solusi atas permasalahan permukiman yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, konsep rumah apung di anggap sudah cukup memberikan alternatif terbaik.

(Dirangkum dari berbagai sumber)

Facebook Comments
307 queries in 0.629 seconds.